Kalapi (Kallapia celebica)

Kalapi (Kallapia celebica)

Mengenal pohon kalapi ternyata golongan dari jenis tanaman yang hanya tumbuh di Sulawesi.

Kalapi tergolong dalam kelas magnoliopsida yang dikenal sebagai jenis kayu berkualitas baik dengan harga yang mahal. Permintaan pasar yang banyak mengakibatkan keberadaan pohon kalapi menjadi semakin langka. Kualitas yang baik dari kayu kalapi yang digunakan untuk bahan pembuatan meubel, membuat harganya menjadi mahal.

Secara umum, kayu pohon kalapi juga akan digunakan sebagai bahan bangunan, konstruksi dan jembatan. Kayu kalapi yang dimanfaatkan dalam pembuatan meubel memiliki daerah persebaran yang terbatas. Daerah persebarannya diketahui hanya di Sulawesi, khususnya Sulawesi Tenggara dan Selatan. Penyebab dari kelangkaan pohon kelapi masuk dalam daftar IUCN Red List yang artinya rentan terhadap kepunahan. 

Selain faktor permintaan yang banyak, pohon kelapi bisa langka diakibatkan adanya ilegal logging dan alih fungsi lahan di hutan Sulawesi. Upaya program regenerasi tetap diharapkan untuk memenuhi permintaan dan juga menghindari dari tanaman yang tergolong langka. Seiring bertambahnya tahun, pertumbuhan kalapi tersebar secara alami dan kebanyakan orang belum melakukan upaya konservasi terkait pohon kelapi.

Sumber : https://www.unews.id/florafauna/pr-2883496713/seputar-pohon-kalapi-kayu-mahal-berkualitas-dari-sulawesi

Penjaga Sunyi Keseimbangan Alam Perairan Luwu Timur

Penjaga Sunyi Keseimbangan Alam Perairan Luwu Timur

Stemonurus celebicus adalah salah satu spesies tumbuhan berbentuk pohon dari famili Stemonuraceae. Tumbuhan ini berasal dari bioma beriklim tropis basah di wilayah Sulawesi. Nama ilmiah Stemonurus celebicus diperkenalkan oleh Theodoric Valeton pada tahun 1898.

 

Sumber Tulisan: https://plantamor.com/species/profile/stemonurus/celebicus#gsc.tab=0

Sumber Gambar: Arboretum Koleksi Jenis Pohon Lokal dari Areal Konsesi PT. Vale Indonesia

Peran Tumbuhan Air dalam Ekosistem Danau Matano dan Towuti

Peran Tumbuhan Air dalam Ekosistem Danau Matano dan Towuti

Penjaga Sunyi Keseimbangan Alam Perairan Luwu Timur

Danau Matano dan Danau Towuti di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, bukan hanya dua danau purba yang menyimpan sejarah geologi luar biasa, tetapi juga rumah bagi keanekaragaman hayati yang unik. Salah satu elemen penting namun kerap terabaikan dalam ekosistem kedua danau ini adalah tumbuhan air atau vegetasi akuatik. Mereka bukan hanya penghias permukaan air, tapi memiliki peran ekologis yang sangat vital.


Apa Itu Tumbuhan Air?

Tumbuhan air atau makrofit akuatik adalah tumbuhan yang hidup di dalam atau di sekitar air. Di Danau Matano dan Towuti, jenis tumbuhan air bisa ditemukan tumbuh mengapung di permukaan, melekat di dasar danau, atau hidup setengah tenggelam di tepi perairan.

Jenis tumbuhan air yang umum di danau ini antara lain:

  • Hydrilla verticillata (tumbuhan air tenggelam)

  • Eichhornia crassipes (eceng gondok)

  • Typha spp. (rumput teki air)

  • Nymphaea spp. (teratai)


Peran Penting Tumbuhan Air dalam Ekosistem Danau

1. Penyaring Alami Air

Akar dan daun tumbuhan air mampu menyerap nutrien berlebih seperti fosfat dan nitrat yang berasal dari limbah atau aliran permukaan tanah. Ini membantu mencegah terjadinya eutrofikasi, yaitu kondisi air terlalu subur yang memicu ledakan alga dan menurunkan kadar oksigen.

2. Penghasil Oksigen dan Penyeimbang Gas

Tumbuhan air melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen terlarut di dalam air. Oksigen ini sangat penting bagi kehidupan ikan dan organisme air lainnya.

3. Habitat dan Tempat Bertelur

Tumbuhan air menyediakan tempat berlindung, berkembang biak, dan bertelur bagi banyak spesies ikan endemik, seperti ikan Butini (Glossogobius matanensis) di Danau Matano dan beberapa spesies udang air tawar.

4. Penahan Erosi dan Pengatur Gelombang

Vegetasi di tepi danau membantu mengurangi dampak erosi dari ombak atau hujan lebat, sekaligus menjaga kestabilan garis pantai dan kualitas air.

5. Mengurangi Suhu Permukaan Air

Tumbuhan terapung seperti teratai dapat menurunkan suhu air dengan memberikan naungan alami dari terik matahari, menjaga stabilitas suhu yang penting bagi spesies sensitif.


Ancaman dan Tantangan

Sayangnya, peran penting tumbuhan air ini mulai terancam oleh:

  • Pencemaran limbah rumah tangga dan pertambangan

  • Masuknya spesies invasif seperti eceng gondok yang tumbuh terlalu cepat

  • Penebangan hutan di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai)

Jika tidak dikelola dengan baik, keseimbangan ekosistem danau akan terganggu, memengaruhi kualitas air serta kelangsungan hidup flora dan fauna lokal.


Upaya Perlindungan dan Edukasi

Pelestarian vegetasi air perlu melibatkan:

  • Edukasi masyarakat sekitar dan wisatawan mengenai pentingnya tumbuhan air.

  • Pemantauan kualitas air dan pertumbuhan tumbuhan akuatik secara berkala.

  • Pengendalian spesies invasif tanpa merusak flora asli.

  • Menjaga hutan di sekitar danau sebagai sumber air bersih yang berkelanjutan.


 

Tumbuhan air di Danau Matano dan Towuti ibarat “paru-paru hijau air” yang bekerja diam-diam menjaga kehidupan bawah permukaan. Menjaga keberadaan mereka berarti menjaga warisan ekologi dan keajaiban danau purba ini tetap lestari untuk generasi mendatang.

Sekilas tentang Geo Heritage, warisan bumi yang perlu untuk diketahui

Sekilas tentang Geo Heritage, warisan bumi yang perlu untuk diketahui

Sekilas tentang Warisan Bumi

Apa Itu Geoheritage?

Geoheritage (warisan geologi) adalah situs atau unsur geologi yang memiliki nilai ilmiah, edukatif, budaya, estetika, atau ekonomi, yang penting untuk dilestarikan. Geoheritage dapat berupa batuan, struktur geologi, fosil, gunung berapi, kawah, goa, danau, atau bentuk permukaan bumi yang unik karena proses geologinya.

Di Indonesia — negara kepulauan yang berada di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik besar dunia — warisan geologi sangat melimpah dan beragam. Keunikan bentang alam seperti pegunungan kapur, kaldera purba, pantai berlapis lava, hingga danau-danau tektonik menjadi bukti sejarah panjang bumi Nusantara yang penuh dinamika.

Contoh Geoheritage Penting di Indonesia

Berikut beberapa contoh geoheritage di Indonesia yang telah dikenal secara nasional maupun internasional:

  • Merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah China.

  • Memiliki nilai ilmiah tinggi dalam bidang geologi, speleologi (ilmu tentang goa), dan arkeologi.

  • Dikenal dengan banyaknya gua prasejarah yang menyimpan lukisan tangan tertua di dunia (± 45.000 tahun).

  • Merupakan salah satu danau tektonik terdalam di dunia (± 590 meter).

  • Memiliki lapisan air yang tidak tercampur (meromiktik), dan habitat spesies endemik purba yang unik.

  • Nilai geoheritagenya terletak pada proses tektonik, paleoekologi, dan kehidupan mikroba ekstrem.

  • Merupakan kaldera vulkanik yang sangat besar dan menjadi daya tarik utama geowisata Bali.

  • Nilai geologi berupa kaldera ganda, danau kaldera, dan aktivitas vulkanik aktif.

  • Diakui UNESCO sebagai bagian dari Global Geopark Network.

  • Gunung api aktif yang menyimpan sejarah letusan besar dan peran penting dalam kehidupan masyarakat sekitar.

  • Nilai edukatifnya sangat tinggi, menjadi lokasi pembelajaran bencana, mitigasi, dan adaptasi.

  • Dikenal dengan singkapan batuan tua berumur ratusan juta tahun dan bentuk lanskap amfiteater raksasa.

  • Termasuk dalam UNESCO Global Geopark sejak 2018.

Geoheritage Indonesia adalah harta karun bumi yang tidak ternilai. Dari lapisan batuan yang senyap, kita bisa membaca kisah jutaan tahun silam. Dari bentuk-bentuk alam yang menakjubkan, kita bisa belajar menghargai kebesaran alam dan pentingnya hidup selaras dengannya. Melestarikan geoheritage berarti menjaga identitas bumi dan manusia yang hidup di atasnya

Aspek-aspek Warisan Bumi, Lebih dari Sekedar Batu

Aspek-aspek Warisan Bumi, Lebih dari Sekedar Batu

Ayo Mengenal Aspek-aspek Warisan Bumi

Temukan Keunikan Geologi Kami

Geoheritage memiliki beragam aspek yang mencerminkan nilai ilmiah, edukatif, budaya, estetika, dan ekonominya. Masing-masing aspek ini memperkuat alasan perlunya perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan terhadap situs-situs geologi yang unik.

Tentang Aspek-aspek Warisan Bumi

Geoheritage memiliki beragam aspek yang mencerminkan nilai ilmiah, edukatif, budaya, estetika, dan ekonominya. Masing-masing aspek ini memperkuat alasan perlunya perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan terhadap situs-situs geologi yang unik.

Aspek Ilmiah (Scientific Aspect)

Warisan bumi menyimpan rekam sejarah geologi yang penting untuk penelitian.
Contoh:

  • Singkapan batuan purba yang menunjukkan evolusi kerak bumi

  • Fosil-fosil langka yang mencerminkan kehidupan jutaan tahun lalu

  • Struktur tektonik, seperti sesar dan lipatan

Manfaat: Memberi informasi tentang pembentukan bumi, perubahan iklim masa lalu, dan dinamika alam.

Situs geoheritage berfungsi sebagai laboratorium alam yang nyata.
Digunakan untuk:

  • Studi lapangan oleh siswa/mahasiswa

  • Penelitian ilmiah

  • Program edukasi masyarakat dan wisatawan

Manfaat: Meningkatkan literasi geologi dan kesadaran lingkungan sejak dini.

Banyak situs geoheritage memiliki keindahan alam luar biasa.
Contoh:

  • Tebing karst menjulang

  • Gua bawah tanah dengan stalaktit

  • Air terjun geologis yang dramatis

Manfaat: Daya tarik visual yang kuat untuk wisata dan fotografi alam.

Beberapa situs memiliki nilai spiritual, mitologis, atau sejarah lokal.
Contoh:

  • Gua purba dengan lukisan tangan

  • Situs yang menjadi bagian dari cerita rakyat atau upacara adat

  • Lokasi yang terhubung dengan penemuan ilmu bumi (misalnya lokasi pengamatan sejarah geologi)

Manfaat: Menghubungkan ilmu geologi dengan warisan budaya masyarakat lokal.

Geoheritage perlu dijaga agar tidak rusak oleh aktivitas manusia.
Tantangan:

  • Eksploitasi tambang

  • Pembangunan tak terkendali

  • Vandalisme & wisata masif

Manfaat: Menjaga keseimbangan antara pelestarian dan pemanfaatan.

Geoheritage mendukung pengembangan geowisata dan ekonomi lokal.
Contoh:

  • Wisata edukatif ke situs karst, gunung api, atau danau purba

  • Peluang kerja: pemandu wisata, UMKM, transportasi

  • Peningkatan nilai kawasan

📌 Manfaat: Sumber pendapatan berkelanjutan yang berbasis konservasi.

Geoheritage berkaitan erat dengan keseimbangan ekosistem.
Contoh:

  • Karst sebagai penyimpan air bawah tanah

  • Geosite yang berfungsi sebagai pelindung bencana (zona redaman)

  • Edukasi tentang perubahan iklim dan mitigasinya

Manfaat: Mendorong pengelolaan alam berbasis pengetahuan ilmiah

Warisan bumi bukan hanya tentang batuan atau fosil, tetapi juga menyentuh pendidikan, budaya, ekonomi, dan masa depan lingkungan.

Dengan memahami aspek-aspeknya, kita bisa membangun strategi pelestarian dan pemanfaatan geoheritage yang berimbang antara ilmu, ekonomi, dan etika lingkungan