Pembangunan Perekonomian Masyarakat
Geopark hadir tidak hanya sebagai ruang konservasi geologi dan destinasi wisata edukatif, tetapi juga sebagai platform transformasi sosial dan ekonomi yang berlandaskan pada pemberdayaan masyarakat.
Geopark hadir tidak hanya sebagai ruang konservasi geologi dan destinasi wisata edukatif, tetapi juga sebagai platform transformasi sosial dan ekonomi yang berlandaskan pada pemberdayaan masyarakat. Dalam kerangka UNESCO Global Geopark, masyarakat lokal memegang peran sentral. Mereka bukan sekadar penerima manfaat, tetapi adalah pelaku utama dalam menjaga, mengelola, dan mengembangkan potensi wilayahnya secara berkelanjutan.
Mendorong Kemandirian Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Salah satu tujuan strategis dari pengembangan Geopark adalah menciptakan peluang ekonomi yang berpihak pada masyarakat. Potensi geowisata yang diusung oleh Geopark membuka berbagai bentuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis pada kearifan lokal, mulai dari homestay ramah lingkungan, kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga jasa pemanduan wisata.
Melalui pelibatan langsung dalam ekosistem Geopark, masyarakat dapat mengakses pasar wisata yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan secara bertahap melepaskan ketergantungan pada sektor-sektor ekstraktif yang merusak lingkungan.
Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Masyarakat Lokal
Geopark juga bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing melalui program pendidikan, pelatihan, dan pembinaan berkelanjutan. Pelatihan tersebut mencakup berbagai bidang, antara lain: pengelolaan wisata, interpretasi geologi, konservasi lingkungan, hospitality, pengemasan produk UMKM, hingga literasi digital.
Dengan demikian, masyarakat tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman menyeluruh terhadap pentingnya pelestarian geologi, budaya, dan ekosistem sebagai satu kesatuan yang utuh.
Melestarikan Budaya dan Kearifan Lokal
Pemberdayaan dalam konteks Geopark juga mencakup pelestarian dan revitalisasi budaya lokal. Banyak situs geologi yang memiliki nilai historis, mitos, atau makna spiritual bagi komunitas setempat. Melalui narasi budaya ini, Geopark mengangkat identitas lokal menjadi bagian dari daya tarik utama kawasan.
Masyarakat didorong untuk terus melestarikan tradisi, bahasa, tarian, ritual, dan seni rupa sebagai warisan tak benda yang menyatu dengan lanskap geologi. Geopark menjadi wadah yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan masyarakat melalui pendekatan berbasis budaya.
Memperkuat Kelembagaan dan Jaringan Sosial
Dalam upaya mewujudkan pemberdayaan yang menyeluruh, Geopark turut memfasilitasi pembentukan kelembagaan lokal seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), koperasi, komunitas pelestari lingkungan, dan jaringan UMKM. Kelembagaan ini menjadi ruang kolaboratif untuk perencanaan, pengambilan keputusan, hingga pengelolaan kegiatan ekonomi dan konservasi.
Geopark juga mendorong kerja sama lintas sektor antara masyarakat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, LSM, dan sektor swasta, agar tercipta ekosistem pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Membangun Rasa Memiliki dan Tanggung Jawab Bersama
Dengan melibatkan masyarakat dalam seluruh proses — mulai dari identifikasi potensi, perencanaan, pengelolaan, hingga monitoring — Geopark menciptakan rasa memiliki yang kuat. Masyarakat tidak lagi menjadi penonton pembangunan, tetapi mitra aktif dan penjaga warisan bumi yang sesungguhnya.
Inisiatif lokal yang tumbuh dari dalam masyarakat akan memperkuat ketahanan sosial, memperkuat identitas, dan menciptakan masa depan yang lebih seimbang antara kepentingan ekonomi, pelestarian alam, dan keberlanjutan sosial.